Sabtu, 30 Januari 2016

Puisi Modern - 2



TIKUS GENDUT (23-07-2013)

Karya : Muhammad Busyroo


Kenyang,  tidak kenal kenyang,
Keju sudah habis, kau cari susu, susu habis, kau caria pel, apelnya habis…
Yah, tak ada kebimbangan bagimu untuk menyantap najismu sendiri.
Tak ada keraguan jikalau nama mu adalah “tikus”  ditambah marga “gendut”.
Heitikus…
Pernahkah sejenak kau merasa jika kau sedang berada di guahitam pekat ?
Dan pernahkah sedetik saja kau berpikir untuk mencari jalan putih yang lurus untuk menuju guamu ?
Heitikus…
O iya, kau adalah “tikus” dengan marga “gendut”, jadi sesaat pun tak pernah bisa untuk merasa dan berpikir.
Bagian atas tubuhmu penuh sudah dengan darah kotor dan najis.
Hei tikus…
Aku yakin kau masih bisa merasa dan berpikir.
Yah, merasakan bahwa di rumah itu ada makanan,
Yah, berpikir bagaimana cara masuk ketempa titu.
Aku berani memberimu semua jempolku untuk “keahlian” mu itu,
Tapi jika kau benar TIKUS GENDUT, bukan “tikus” yang bermarga “gendut”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar